Pesantren adalah menara ilmu dan pusat peradaban ia hadir untuk mencetak generasi Robbany yang siap menghadapi setiap tantangan zaman Pesantren Modern Al-Furqon menyiapkan kader yang tidak hanya capable, dinamis dan kreatif tapi juga kompeten dalam segi keilmuan baik itu ilmu turosh (Kitab-kitab ulama klasik) dan ilmu – imu umum yang modern.
Namun dari pada itu, Pesantren Modern Al-Furqon, juga berfocus kepada dua aspek utama sebagai tonggak kebangkitan ummat yaitu leadership (Kepemimpinan) dan Entrepreneurship., sesuai dengan firman Allah SWT., di Surat Al-quraish
Allah minta disembah, itu karena Allah menunjukan dua sifatnya:
Pertama (yang bisa memberikan makan bagi mereka yang lapar) inilah peranan pentingnya ekonomi.
Dan yang kedua (memberikan rasa aman dari ketakutan) dan ini fungsinya peran leadership.
Yang mana dua aspek ini sering abay dan kosong dari perhatian ummat islam perhari ini, padahal tidak ada satupun perjuangan yang tidak didasari oleh kekuatan logistic (ekonomi) dan kekuatan leadership (kepemimpinan) sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Ali Rodiallahu Anhu, Al haqqu bila nidzomin yaghlibuhul batil binidzomin (Kebenaran yang tidak terorganisir akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir)
Maka dari pada itu, leadership kita mempunyai tema labih baik menjadi macan Lima Hari daripada menjadi kerbau seribu tahun, lebih baik mati berkalang tanah, dari pada hidup bercermin bangkai. Umat islam terpecah belah, bercerai berai karena tidak adanya kepemimpinan yang utuh yang universal dan umat islam terjebak dalam ekonomi system, ekonomi kapitalis, globalis juga karena tidak adanya kesadaran kolektif dalam melaksanakan ekonomi yang islami dan syar’i.
Kita mempersiapkan kader untuk menjadi pemimpin dan sebagai entreprenourship, karena dengan kepemimpinannya, dia akan menyatukan hati ummat, dia akan menjadi problem solving ditengah masyarakatnya, dia yang akan memandu ummat dengan keilmuannya, namun intreprenourship tidak kalah penting juga agar seorang pemimpin mempunyai prinsip tangan diatas bukan tangan dibawah. Dia menghidupi ummat bukan menumpang hidup kapada ummat. Dia menopang islam bukan menumpang dalam islam.
Kita bisa lihat bagaimana Nabiyullah Sulaiman AS, karena kekayaan yang luar biasa, ketika Ratu Saba ingin menyogoknya dengan upeti berupa emas kekayaan yang luar biasa, Nabi Sulaiman hanya berkata aku tidak butuh uangmu, karna Nabi Sulaiman Sudah kaya.
Pun begitu, ini menjadi kelemahan bangsa Indonesia per hari ini, karena setiap pemimpinnya haus, lapar, akan kekayaan materi dan melupakan kekayaan nilai.
Ada para pengusahawan yang kaya, tapi tidak mempunyai jiwa leadership sehingga kekayaanya hanya bermanfaat kepada keluarganya, dan kelompok sekitarnya, maka kepemimpinan dan kewirausahaan adalah dua hal yang bersinergi In Syaa Allah dengan izin Allah. Cita –cita mula ini bisa kita realisasikan untuk menyongsong kebangkitan Nusa bangsa dan Agama.
Tidak ada pemimpin yang tidak dipersiapkan sebelumnya. Muhammad Al-Fatih sang penakluk konstantinopel dipersiapkan sedari kecil baik sisi keilmuannya, Akhlaknya, aqidahnya, kemampuan strateginya dan yang terpenting adalah keluhuran cita-citanya untuk melambungkan kebesaran islam li I’lai kalimatillah (meninggikan kalimat Allah) dan seluruh pemimpin mengalami proses itu. Pesantren Modern Al-Furqon adalah tempat untuk mencetak kader yang mempunyai kualitas kepemimpinan Dunia.